Coba anda perhatikan nama dari situs
bersejarah yang satu ini? sedikit aneh bukan
namanya seperti mengindikasikan sesuatu
yang sedikit jorok dan berbau. Maaf, berak
seperti yang diketahui bahwa berak itu
merupakan kata lain dari buang air besar
atau buang hajat dan ini merupakan aktivitas
keseharian kita dikala di kamar mandi.
Nah, untuk sebuah situs sejarah nama ini
memang sedikit menggelikan, pikiran pun
bertanya ada apa gerangan dengan situs
yang dinamakan sebagai batu berak. Apakah
batu itu dapat “berak”? pertanyaan konyol
yang jelas tidak mungkin, karena batu itu
bukanlah seperti manusia. Lantas kenapa
dinamakan sebagai Batu Berak? Selancar
kesana kemari, tak ada jawaban yang bisa
menjelaskan perihal asal usul namanya itu.
Cukuplah perihal asal usulnya itu masuk
dalam kategori masih misteri alias
jawabannya belum ditemukan sekarang ini.
Situs Batu Berak: Tempat Pemujaan
Terlepas dari namanya itu, situs ini kali
pertamanya ditemukan pada tahun 1951 oleh
BRN (Badan Rekonstruksi Nasional). Setelah
situs ini ditemukan, barulah selang beberapa
tahun kemudian dimulai penelitian.
Penelitian pertama dimulai pada tahun 1980
oleh Penelitian pertama dimulai pada tahun
1980 oleh Prof.Dr.Aris Soekandar seorang
arkeolog dari Jakarta.
Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan
bahwa situs megalitik Batu Berak ini dahulu
dipakai sebagi tempat pemujaan, bukan
tempat pemakaman pada zaman animisme.
Situs ini telah melalui pemugaran selama
empat tahap, yang dimulai pada tahun 1984
hingga 1989. Pada tahun 1989, komplek
situs megalitik batu berak ini mulai dibuka
untuk umum baik untuk wisata maupun
untuk keperluan penelitian.
Terdapat beberapa jenis batu didalam
komplek situs megalitik batu berak ini,
antara lain Batu tegak yang berjumlah 40
buah, berbahan batu andesed, dan berfungsi
sebagai tempat mengikat hewan kurban pada
waktu upacaran keagamaan pada masa
animisme. Dolmen atau meja berjumlah 38
buah, berbahan batu moneled, dan berfungsi
sebagai tempat menaruh sesajen pada waktu
upacara keagamaan masa animisme, Batu
datar, dan Batu Umpak.
Saat-saat tertentu seperti pas waktu liburan
atau akhir pekan situs ini tidak jarang
didatangi para warga lokal maupun luar desa
karena memberikan suatu daya tarik
tersendiri, dimana penempatan batu yang
unik yang sedikit bersifat mistis tetapi
mempunyai nilai seni yang tinggi, membuat
situs ini menjadi tempat yang ramai diijamah
warga.
Lokasi Situs Batu Berak
Situs megalitik Batu berak berada di salah
satu desa di Kecamatan Kebon Tebu,
Kabupaten Lampung Barat. Selain situs ini,
beberapa situs megalitik lainnya juga
terdapat di Kecamatan Kebon Tebu ini antara
lain, Batu Jagur, Batu Tameng bertempatkan
di Pekon Purajaya, Batu Jaya bertempatkan
di Muara Jaya 2, Telaga Mukmin
bertempatkan di Pekon Puramekar, Cakung
Dua atau Batu Bergores bertempatkan di
Bungin, dan Air Ringkih bertempatkan di
Gunung Terang. (berbagai sumber)
Selasa, 01 Oktober 2013
TAMAN MEGALITIK BATU BERAK
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar