Jumat, 11 Oktober 2013

Dasar pemupukan kopi


Pupuk selalu dicari para petani di;
setiap musim tanam, dan
harganya terus meningkat.
Pemupukan yang tidak tepat dosis,
waktu, dan caranya menyebabkan
tanaman tidak tumbuh optimal,
baik karena tanaman kekurangan
unsur hara maupun karena
kelebihan pupuk. Pemupukan
yang berlebihan menyebabkan
kecenderungan terjadinya
ketidakseimbangan unsur hara
dalam tanah, kerusakan sifat
tanah, dan pencemaran
lingkungan. Dalam hal ini perlu
pengetahuan tentang bahan
pupuk, bagaimana teknik aplikasi
pupuk, cara menghitung
kebutuhan pupuk, efisiensi
pemupukan, dan penentuan
rekomendasi pemupukan.

pupuk dan pemupukan/
Pupuk Organik dan Pupuk
Anorganik (Pupuk Kimia)
Akhir-akhir ini, kebutuhan akan
penggunaan pupuk kimia untuk
lahan pertanian semakin
meningkat. Sementara pupuk
organik (kompos) mulai
ditinggalkan. Sebelum
diperkenalkannya pupuk kimia ini
kepada masyarakat, kompos telah
menjadi kebutuhan dan incaran
petani untuk meningkatkan
produksi pertaniannya. Kini para
petani lebih menyukai pupuk kimia
dibandingkan kompos. Mereka
beralasan pupuk kimia mempunyai
kandungan unsur hara yang baik
dan dapat meningkatkan kualitas
dan kuantitas produksi.
Sedangkan kompos, menurut
mereka, tidak mampu
meningkatkan kualitas dan
kuantitas produksi. Bahkan
beberapa petani menggunakan
pupuk kimia secara berlebihan.
Diakui, pada pemakaian pertama
pupuk kimia pada lahan pertanian
memang kuantitas produksi
meningkat drastis, lebih banyak
dari pada penggunaan pupuk
kompos. Seiring dengan
berjalannya waktu, apa yang
selama ini dikhawatirkan muncul,
produksi pertanianpun menurun.
Namun, petanipun tak juga sadar,
malah semakin menambah
kuantitas pupuk kimia yang
digunakan, dengan harapan
produksi kembali stabil. Tahun
berganti tahun, harapan para
petani akan meningkatnya
produksi mereka tak kunjung
datang, kuantitas produksi malah
semakin menurun.
Memang benar, pupuk kimia
mengandung unsur hara dan
nutrisi lebih banyak dibandingkan
kompos. Namun hanya sebatas
itu. Pupuk kimia terbukti tidak
mampu memperbaiki kondisi
tanah. Sedangkan kompos,
meskipun mengandung unsur hara
yang lebih sedikit dari pada pupuk
kimia, namun dapat memperbaiki
kondisi tanah dan menjaga fungsi
tanah agar unsur hara yang
terkandung dalam tanah lebih
mudah diserap oleh tanaman.
Pada dasarnya, penggunaan
pupuk kimia tidak menjadi
masalah serius jika digunakan
seimbang dengan kompos. Yang
perlu menjadi cacatan kita adalah
tidak menggunakan pupuk kimia
secara berlebihan. Hal ini
dikarenakan pupuk kimia dapat
mencemari dan merusak
lingkungan (tanah) jika digunakan
berlebihan. Dibandingkan kompos,
pupuk kimia sangat sulit diserap
oleh tanaman, sulit diuraikan air,
dan dapat meracuni produk yang
dihasilkan oleh tanaman.
Hasil penelitian menunjukkan
pupuk kimia mengandung radikal
bebas dan berbahaya bagi
manusia karena dapat mengendap
didalam buah yang dihasilkan.
Sebagian pupuk kimia yang tidak
diserap oleh tanaman juga akan
menumpuk ditanah dan tidak
dapat diuraikan oleh air. Kondisi
seperti ini menjadikan tanah tidak
produtif. Akibatnya
mikroorganisme yang bertugas
menggemburkan tanah tidak akan
beraktivitas ditanah tersebut.
Mikroorganisme yang ada didalam
tanah lebih menyukai kompos
dibandingkan pupuk kimia.
Kondisi kompos yang alami
memudahkan mikroorganisme
didalam tanah untuk berkembang
dan beraktivitas. Hasil penelitian
juga mengungkapkan kompos
mampu menetralkan pH tanah.
Tanaman lebih mudah menyerap
unsur hara pada kondisi pH tanah
yang netral (pH=7). Kondisi
seperti ini tidak mampu dilakukan
dengan penggunaan pupuk kimia
semata.
Pupuk Daun dan Pupuk Akar
Pada awal pemunculan pupuk
daun, dikatakan penyerapan unsur
hara dilakukan melalui stomata
daun. Tapi hal ini kemudian
diralat, karena ternyata stomata
hanya bisa dilalui gas. Kemudian
berkembang isu lain, penyerapan
dilakukan melalui permukaan daun
(sel epidermis dan kultikula), yang
bentuknya seperti tenunan.
Faktanya, kebanyakan permukaan
daun tanaman diselimuti oleh
lapisan minyak, lilin, dan bahkan
ditumbuhi bulu-bulu halus.
Keadaan yang tentunya akan
menjadi faktor penghambat
masuknya unsur hara melalui
daun.
Memang daun, atau bahkan
batang tanaman dapat menyerap
unsur hara, namun demikian akar
tetap saja lebih efektip dan efisien
dalam menyerap unsur hara.
Dalam beberapa kasus, memang
unsur hara seperti K, dan Ca
gampang masuk ke jaringan
tanaman malalui daun dan bahkan
batang tanaman. Tapi bukan
berarti semua unsur hara lebih
gampang diserap tanaman melalui
bagian tanaman di luar akar.
Kapan pupuk daun dapat
digunakan ? Bila penggunaan
pupuk akar sulit diaplikasikan,
misal pada tanaman epifit, seperti
kebanyakan tanaman anggrek. Hal
ini menjawab pertanyaan mengapa
pupuk daun sangat populer dan
banyak digunakan di kalangan
pecinta anggrek. Tanaman yang
baru saja mengalami pruning akar,
pemindahan pot, atau kondisi-
kondisi dimana untuk sementara
waktu akar sulit berlaku
sebagaimana mestinya, pupuk
daun akan sangat membntu dan
bermanfaat.
Fakta lain, pertanian hidroponik
lebih dipilih orang tentunya bukan
hanya karena alasan menghemat
tempat, tapi juga keyakinan
pemberian nutrisi tanaman yang
lebih terkontrol, efektip, dan
efisien melalui akar. Atau mungkin
ada ide sistem tanam dalam pot
kecil-kecil tetapi hanya diberikan
pupuk melalui daun. Dijamin
kerugian yang akan dituai.
Pupuk Slow Release
Jenis pupuk ini juga merupakan
ide dagang yang cemerlang dari
produsen pupuk. Dikatakan pupuk
slow release merupakan pupuk
kimia yang sifatnya mirip dengan
pupuk organik. Diserap tanaman
sesuai dengan kebutuhan, hingga
tidak mencemari lingkungan.
Faktanya, tanaman tidak bisa
merasakan kenyang kemudian
berhenti makan. Sepanjang
banyak tersedia unsur hara,
sepanjang itu pula tanaman akan
menyerap sebanyak yang tersedia.
Fakta ini kemudian melahirkan
istilah luxury
consumption. Sepanjang tidak
mengganggu kestabilan kimia
larutan tanah, tanaman akan
menyerap unsur hara yang
disediakan tanah. Hasilnya
dijadikan cadangan makanan dan
untuk memperbanyak diri.

Minggu, 06 Oktober 2013

UBI

Di Afrika, umbi ubi jalar
menjadi salah satu sumber
makanan pokok yang penting.
Di Asia, selain dimanfaatkan
umbinya, daun muda ubi jalar
juga dibuat sayuran. Terdapat
pula ubi jalar yang dijadikan
tanaman hias karena
keindahan daunnya.
Namun, seringkali ubi jalar
sering dianggap sebagai
makanan kampungan dan
tidak bergengsi. Padahal
manfaat yang dikandung ubi
jalar untuk kesehatan sangat
besar. Nilai gizinya bahkan
lebih tinggi dibanding
kentang, dan memiliki indeks
glikemik rendah. Serat dan
kandungan vitamin A pada ubi
jalar pun tinggi, termasuk
juga zat besi, folat, tembaga,
dan mangan.
Bahkan vitamin C, B2, B6, D, E
dan biotin pun ada dalam
makanan sederhana ini.
Manfaatnya baik bagi
peningkatan sistem imunitas
tubuh. Kecuali itu, ubi jalar
juga menyimpan manfaat lain
yang sangat menakjubkan
seperti dilansir oleh situs
Boldsky , berikut ini:

1. Mencegah kanker
Warna terang seperti ungu,
oranye, dan merah pada ubi
jalar adalah sumber
karotenoid yang berupa beta
karoten dan vitamin A. Zat ini
memberi perlindungan pada
paru dan mencegah terjadinya
kanker paru serta kanker
mulut.

2. Mengontrol gula darah
Indeks glikemik yang rendah
pada ubi jalar membuat kadar
gula darah seseorang tidak
akan naik dalam waktu cepat.
Jenis karbohidrat ini baik
dikonsumsi oleh penderita
diabetes dan mereka yang
bermasalah dengan insulin.

3. Anti aging
Ubi jalar memiliki kandungan
karotenoid tinggi, yang
meningkatkan kekebalan
tubuh. Juga mampu melawan
radikal bebas serta membuat
kulit lebih sehat dan tak
mudah mengalami penuaan
dini.
4. Merawat elastisitas kulit
Ini adalah efek dari tingginya
vitamin C, yang menghasilkan
produksi kolagen dimana ia
menjaga elastisitas kulit.

5. Mencegah serangan
jantung
Vitamin B6 dalam ubi jalar
mengurangi homosistein
kimia, yang mengarah pada
pencegahan serangan
jantung . Kalium yang ada
dalam makanan ini pun
memiliki fungsi sama, juga
menstabilkan tekanan darah.

6. Mengurangi stres
Kalium juga mampu
menurunkan tingkat stres,
dan mengurangi kram otot.
Jadi, mulai sekarang mulailah
kembali akrab dengan
makanan yang satu ini.

Curug gunung abung


Air terjun dengan
ketinggian 20 m ini
terletak di Pekon
Purajaya, 60 km dari
Liwa. Ciri khas air terjun
ini adalah air yang jatuh
bertingkat tiga.
Panorama alam menuju
lokasi sangat
mempesona, dengan
hamparan areal
pesawahan yang yang
menghijau dengan
diselingi tambak.

Selain itu pula masih terdapat beberapa air terjun yang belum ramai dikunjungi yang salah satunya digunakan sebagai
Air pam yang mengalir ke pekon purajaya dan sekitarnya.

Siamang CAMANG


Siamang atau Symphalangus
syndactylus merupakan kera
hitam berlengan panjang yang
hidup yang hidup di Sumatera,
Indonesia dan semenanjung
Malaysia.
Dengan lengannya yang panjang,
siamang menjadi kera yang sangat
tangkas di atas pohon. Hal ini
membuat setiap predator kesulitan
jika hendak menangkap siamang
( Symphalangus syndactylus ).
Sayangnya ketangkasan Si Kera
Hitam itu tidak menghindarkannya
dari ancaman kepunahan lantaran
perburuan yang dilakukan
manusia dan deforestasi hutan.
Siamang, yang dalam bahasa
Inggris juga disebut Siamang ,
dalam bahasa latin dinamai
Symphalangus syndactylus
(Raffles, 1821). Kera hitam
berlengan panjang ini mempunyai
beberapa nama sinonim seperti
Hylobates syndactylus (Raffles,
1821), Symphalangus continentis
(Thomas, 1908), Symphalangus
gibbon (C. Miller, 1779),
Symphalangus subfossilis
(Hooijer, 1960), dan
Symphalangus volzi (Pohl, 1911).
Ciri Fisik dan Perilaku. Ciri utama
siamang ( Symphalangus
syndactylus ) adalah postur
tubuhnya yang kurang tegak
dengan lengan yang panjang dan
postur tubuh yang kurang tegak.
Selain itu, siamang memiliki
sebuah kantung di tenggorokan
yang akan membesar ketika kera
hitam ini mengeluarkan suara.
Primata ini tidak memiliki ekor.
Tubuh siamang ditumbuhi bulu
berwarna hitam agak kecoklatan
kecuali pada bagian muka jari,
telapak tangan, ketiak, dan telapak
kaki. Siamang dewasa berukuran
antara 75-90 cm dengan berat
sekitar 8-16 kg. Rentang
tangannya sangat panjang dan
melebihi panjang tubuhnya yakni
mencapai 150 cm.
Siamang merupakan binatang
herbivora yang memakan berbagai
macam daun dan buah seperti
mangga, buah ara dan anggur.
Siamang ( Symphalangus
syndactylus ) juga terkadang
memakan serangga, telur dan
burung-burung kecil. Saat makan,
mereka memegang makanan
dengan satu tangan sedangkan
tangan yang satunya
bergantungan di pohon.
Dalam berpasangan, siamang
merupakan binatang yang setia.
Kera berlengan panjang ini kawin
dengan pasangannya seumur
hidup. Mereka biasanya tinggal
dalam kelompok-kelompok kecil.
Anak siamang biasanya dirawat
oleh induk betina hingga disapih
pada usia sekitar satu tahun.
Setelah disapih, siamang kecil
akan dirawat dan dijaga oleh sang
ayah hingga siamang berusia
sekitar 3-5 tahun ketika telah
mampu berdikari dan membela
diri.
Tenggorokan siamang membesar
(menggembung) saat berteriak
Siamang ( Symphalangus
syndactylus ) berkomunikasi
dengan sesamanya dengan suara.
Uniknya, mereka mempunyai
kantong di tenggorokan yang
mampu membesar ketika siamang
mengeluarkan suara. Dengan
bantuan kantong ini, suara
siamang mampu terdengar hingga
sejauh 5 km.
Habitat, Persebaran, dan
Konservasi . Siamang
( Symphalangus syndactylus )
hidup di pulau Sumatera
Indonesia, Semenanjung Malaysia,
dan Thailand. Primata bertangan
panjang ini mendiami habitat
berupa hutan tropis. Spesies
primata ini sering ditemukan di
daerah pada ketinggian di atas
300 meter dpl, meskipun tidak
jarang dijuampai pula di daerah
dataran rendah.
Beberapa tempat yang diduga
masih terdapat populasi siamang
antara lain Taman Nasional Bukit
Barisan , Taman Nasional Gunung
Leuser, Taman Nasional Way
Kambas, R Langkat Barat
(Indonesia); Fraser Hill R, Gunong
Besout Forest Reserve, Krau
Wildlife Reserve, Suaka
Margasatwa Ulu Gombak
(Malaysia); Suaka Margasatwa
Hala Bala (Thailand).
Ancaman utama populasi siamang
adalah deforestasi hutan baik oleh
perambahan hutan maupun oleh
kebakaran hutan. Ancaman kedua
adalah perburuan liar dan
perdagangan satwa yang
dilakukan oleh manusia. Justru
ancaman populasi karena predator
alami sangat kecil.
Akibat deforestasi dan perburuan,
siamang menjadi salah satu satwa
langka di dunia. Oleh IUCN
Redlist, primata bernama latin
Symphalangus syndactylus ini
dikategorikan dalam status
konservasi
“endangered” (Terancam Punah)
sejak tahun 2008. CITES juga
memasukkan kera langka ini
dalam daftar Apendiks I. Ini
artinya, primata hitam berlengan
panjang ini tidak boleh
diperdagangkan.
Di Indonesia, siamang termasuk
dalam salah satu binatang yang
dilindungi berdasarkan Peraturan
Pemerintan Nomor 7 Tahun 1999
tentang Pengawetan Jenis
Tumbuhan dan Satwa .
So, jika sobat menyempatkan diri
ke kebun binatang dan melihat
kera hitam berlengan panjang
dengan tenggorokan yang
menggembung ketika berteriak,
itulah siamang. Dan sobat bisa
berucap, itulah salah satu
kekayaan hayati Indonesia yang
kini terancam kepunahan akibat
deforestasi dan perburuan yang
dilakukan manusia.
Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan:
Animalia; Filum: Chordata; Kelas:
Mammalia; Ordo: Primates; Famili:
Hylobatidae; Genus:
Symphalangus; Spesies:
Symphalangus syndactylus ; Nama
Binomial: Symphalangus
syndactylus (Raffles, 1821). Nama
Indonesia: Siamang.

Sabtu, 05 Oktober 2013

KOPI LUAK


Kopi Luwak adalah
seduhan kopi
menggunakan biji kopi
yang diambil dari sisa
kotoran luwak/musang
kelapa. Biji kopi ini diyakini
memiliki rasa yang berbeda
setelah dimakan dan
melewati saluran
pencernaan luwak.
Kemasyhuran kopi ini di
kawasan Asia Tenggara
telah lama diketahui,
namun baru menjadi
terkenal luas di peminat
kopi gourmet setelah
publikasi pada tahun 1980-
an. Biji kopi luwak adalah
yang termahal di dunia,
mencapai USD 100 per 450
gram .
Sejarah
Asal mula Kopi Luwak
terkait erat dengan sejarah
pembudidayaan tanaman
kopi di Indonesia. Pada
awal abad ke-18, Belanda
membuka perkebunan
tanaman komersial di
koloninya di Hindia
Belanda terutama di pulau
Jawa dan Sumatera. Salah
satunya adalah bibit kopi
arabika yang didatangkan
dari Yaman . Pada era
"Tanam Paksa" atau
Cultuurstelsel (1830—
1870), Belanda melarang
pekerja perkebunan
pribumi memetik buah kopi
untuk konsumsi pribadi,
akan tetapi penduduk lokal
ingin mencoba minuman
kopi yang terkenal itu.
Kemudian pekerja
perkebunan akhirnya
menemukan bahwa ada
sejenis musang yang
gemar memakan buah kopi,
tetapi hanya daging
buahnya yang tercerna,
kulit ari dan biji kopinya
masih utuh dan tidak
tercerna. Biji kopi dalam
kotoran luwak ini kemudian
dipunguti, dicuci, disangrai,
ditumbuk, kemudian
diseduh dengan air panas,
maka terciptalah kopi
luwak. [1] Kabar mengenai
kenikmatan kopi aromatik
ini akhirnya tercium oleh
warga Belanda pemilik
perkebunan, maka
kemudian kopi ini menjadi
kegemaran orang kaya
Belanda. Karena
kelangkaannya serta
proses pembuatannya yang
tidak lazim, kopi luwak pun
adalah kopi yang mahal
sejak zaman kolonial.
Gambar Kopi luwak asli
Luwak, atau lengkapnya
musang luwak, senang
sekali mencari buah-
buahan yang cukup baik
dan masak termasuk buah
kopi sebagai makanannya.
Dengan indera
penciumannya yang peka,
luwak akan memilih buah
kopi yang betul-betul
matang optimal sebagai
makanannya, dan
setelahnya, biji kopi yang
masih dilindungi kulit keras
dan tidak tercerna akan
keluar bersama kotoran
luwak. Hal ini terjadi karena
luwak memiliki sistem
pencernaan yang
sederhana, sehingga
makanan yang keras
seperti biji kopi tidak
tercerna. Biji kopi luwak
seperti ini, pada masa lalu
hingga kini sering diburu
para petani kopi, karena
diyakini berasal dari biji
kopi terbaik dan telah
difermentasikan secara
alami di dalam sistem
pencernaan luwak. Aroma
dan rasa kopi luwak
memang terasa spesial dan
sempurna di kalangan para
penggemar dan penikmat
kopi di seluruh dunia.
Kopi Luwak yang diberikan
oleh Presiden Indonesia,
Susilo Bambang
Yudhoyono kepada PM
Australia , Kevin Rudd , pada
kunjungannya ke Australia
di awal Maret 2010 menjadi
perhatian pers Australia
karena menurut Jawatan
Karantina Australia tidak
melalui pemeriksaan
terlebih dahulu. Pers
menjulukinya dung
diplomacy

KADU DURIAN

Budidaya durian dan cara
menanam durian sudah banyak
dilakukann oleh para petani di
Indonesia, namun untuk
meningkatkan kualitas hasil
pertania kita butuh informasi
yang lebih banyak tentang
seputar budidaya dirian ini.
seperti kita ketahui kualitas
durian yang cukup baik dan
dikenal di dunia internasional
yaitu dari negara Thailand. Tetapi
sekarang di Indonesia sudah
banyak petani yang dapat
menghasilkan buah durian yang
tidak kalah bagusnya di banding
dari negara-negara lain, karena
petani durian di Indonesia
sekarang sudah banyak
menggunakan metode-metode
cara budidya durian maupun
cara menanam durian dengan
baik. di catatan kali ini kita akan
membahas bagaimana cara
budidaya durian yang baik agar
kualitasnya dapat memuaskan.
Iklim
Curah hujan untuk tanaman
durian maksimum 3000 – 3500
mm/tahun dan minimal 1500 –
3000 mm/tahun. Curah hujan
merata sepanjang tahun, dengan
kemarau 1 – 2 bulan sebelum
berbunga lebih baik daripada
hujan terus.
Intensitas matahari yang
dibutuhkan durian adalah 60 –
80%. Durian yang baru ditanam
di kebun tidak tahan terik sinar
matahari di musim kemarau,
sehingga bibit harus dilindungi/
dinaungi.
Tanaman durian cocok pada
suhu rata-rata 20 – 30°C pada
suhu 15°C durian dapat tumbuh
tetapi pertumbuhan tidak
optimal. Bila suhu mencapai
35°C daun akan terbakar
Tanah
Jenis tanaman durian
menghendaki tanah yang subur
dan kaya bahan organic. Partikel
tanah seimbang antara pasir,
tanah liat dan debu sehingga
mudah membentuk remah.
Tanah yang cocok untuk
tanaman durian adalah jenis
tanah grumosol dan ondosol.
Tanah yang memiliki ciri-ciri
warna hitam keabu-abuan kelam,
struktur tanah lapisan atas
bebutir-butir, sedangkan bagian
bawah bergumpal, dan
kemampuan mengikat air tinggi.
Dan keasaman tanah yang cucuk
untuk durian adalah (pH) 5 – 7,
dengan pH optimum 6 – 6,5.
Tanaman durian termasuk
tanaman tahunan dengan
perakaran dalam, maka
membutuhkan kandungan air
tanah dengan kedalaman cukup,
antara 50 – 150 cm dan 150 –
200 cm. jika kedalaman air
terlalu dangkal rasa buah tidak
manis tetapi tanaman akan
kekeringan apabila terlalu
dangkal.
Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat untuk
bertanam durian tidak boleh
lebih dari 800 m dpl. Tetapi ada
juga tanaman durian yang cocok
ditanam diberbagai ketinggian.
Tanah yang berbukit atau
memiliki kemiringan yang cukup
tinggi kurang baik disbanding
dengan lahan yang datar.
Pembibitan
Bentuk fisik benih yang baik
harus memiliki sifat-sifat genetic
yang baik dan tidak mengandung
penyakit, setelah didapat benih
baru kita tentukan benih yang
baik dan sehat dengan cara
pemilihan sebagai berikut:
1. Bentuk, ukuran dan
warnanya harus seragam, kalau
benih itu bulat semuanya harus
berbentuk bulat (tidak ada yang
pipih atau lonjong), begitupun
kalau kita pipih berarti harus
semua pipih. Ukuran dan warna
harus seragam, tidak ada yang
lebih besar atau lebih kecil.
2. Permukaan benih harus
bersih dan mengkilat. Tidak ada
yang kotor atau keriput. Benih
yang keriput pertanda dipetik
pada saat buah belum cukup
umur.
3. Tidak tercampur dengan
benih hampa dan macam-macam
kotoran, seperti tanah, sisa kulit,
biji rumput, dan sebagainya.
4. Kadar air cukup rendah dan
benih sudah mengalami masa
simpan terlalu lama sampai
kadaluwarsa.
Ciri benih yang baik yaitu dapat
dilihat langsung pada saat akan
dibeli. Benih yang baik memiliki
daya tahan tubuh yang baik, cara
memilihnya kita bisa melihat
salah satu benih dengan cara
mengupasnya kemudian lihat
lembaga dan cadangan makanan
yang cukup untuk menumbuhkan
lembaga itu untuk menjadi
tanaman muda. Namun ada juga
benih yaung sudah dikemas, hal
ini memang sulit untuk kita
mengecek baik tidak nya benih
tersebut, walaupun sudah
memiliki jaminan sertifikat. Hal
itu tidak menjamin benih bagus
sepenuhnya.
Persaratan biji untuk bibit
sebagai berikut:
a. Asli dari induknya
b. Segar dan sudah tua
c. Tidak kisut
d. Tidak terserang hama dan
penyakit
Penyiapan Benih dan Bibit
Perbanyakan tanaman durian
dapat dilakukan melalui cara
generative (dengan biji) atau
vegetative (okulasi, penyusunan
atau cangkok).
a. Pengadaan benih dengan
cara generative
Memilih biji-biji yang murni
dilakukan dengan mencuci biji-
biji dahulu agar daging buah
yang menempel terlepas. Biji
yang terpilih dikeringkan di
tempat terbuka, tidak terkena
sinar matahari langsung.
Penyimpanan diusahakan agar
tidak berkecambah atau rusak
dan merosot daya tahan
tubuhnya. Proses pemasakan biji
dilakukan dengan baik (dengan
cara diistirahatkan beberapa
saat), dalam kurun waktu 2 – 3
minggu sesudadh diambil dari
buahnya. Setelah itu biji ditanam.
b. Pengadaan bibit dengan
cara okulasi
Persyaratan biji yang akan
diokulasi berasal dari biji yang
sehat dan tua, dari tanaman
induk yang sehat dan subur,
system perakaran bagus dan
produktif, biji yang ditumbuhkan,
dipilih yang pertumbuhannya
sempurna. Setelah umur 8 – 10
bulan, dengan cara:
1. Kulit batang bawah disayat,
tepat di atas matanya (± 1
cm). dipilih mata tunas yang
berjarak 20 cm dari
permukaan tanah.
2. Sayatan dibuat melintang,
kulit dikupas ke bawah
sepanjang 2 – 3 cm sehingga
mirip lidah.
3. Kulit yang mirip lidah
dipotong menjadi 2/3-nya.
4. Sisipkan “mata” yang diambil
dari pohon induk untuk
batang atas (disayat dibentuk
perisai) diantara kulit. Setelah
selesai dilakukan okulasi, 2
minggu kemudian di periksa
apakah perisai mata tunas
berwarna hijau atau tidak.
Bila berwarna hijau, berarti
okulasi berhasil, jika coklat,
berarti okulasi gagal.
c. Penyusuan
• Model tusuk atau susuk
Tanaman calon batang atas
dibelah setengah bagian menuju
ke arah pucuk. Panjang belahan
antara 1 – 1,5 cm diukur dari
pucuk. Tanaman calon batang
bawah sebaiknya memiliki
diameter sama dengan batang
atasnya. Tajuk calon batang
bawah dipotong dan dibuang,
kemudian disayat sampai
runcing. Bagian yang runcing
disisipkan ke belahan calon
batang atas yang telah
dipersiapkan. Supaya calon
batang atas yang telah
dipersiapkan. Supaya calon
batang bawah tidak mudah lepas,
sambungannya harus diikat
kuat-kuat dengan tali raffia.
Selama masa penyusunan batang
yang disatukan tidak boleh
bergeser. Sehingga, tanaman
batang bawah harus dusangga
atau diikat pada tanaman induk
(batabg tanaman yang besar)
supaya tidak goyah setelah
dilakukan penyambungan.
Susuan tersebut harus disiram
agar tetap hidup, biasanya,
setelah 3 – 6 bulan tanaman
tersebut bisa dipisahkan dari
tanaman induknya, tergantung
dari usia batang tanaman yang
disusukan. Tanaman muda yang
kayunya belum keras sudah bisa
dipisahkan setelah 3 bulan.
Penyambungan model susuk
atau tusuk ini dapat lebih
berhasil kalau diterapkan pada
batang tanaman yang masih
muda atau belum berkayu keras.
• Model sayatan
1. Pilih calon batang bawah
(bibit) dan calon batang atas
dari pohon induk yang sudah
berbuah dan besarnya sama.
2. Kedua batang tersebut
disayat sedikit sampai bagian
kayunya. Sayatan pada kedua
batang tersebut diupayakan
agar bentuk dan besarnya
sama.
3. Setelah kedua batang
tersubut disayat, kemudian
kedua batang itu ditempel
tepat pada sayatannya dan
diikat sehingga keduanya
akan tumbuh bersama-sama.
4. Setelah 2 – 3 minggu,
sambungan tadi dapat dilihat
hasilnya kalau batang atas
dan batang bawah ternyata
bisa tumbuh bersama-sama
beratri penyususan tersebut
berhasil.
5. Kalau sambungan berhasil,
pucuk batang bawah dipotong
atau dibuang, pucuk batang
atas dibiarkan tumbuh subur.
Kalau pertumbuhan pucuk
batang atas sudah sempurna,
pangkal batang atas juga
dipotong.
6. Maka akan terjadi bibit durian
yang batang bawahnya adalah
tanaman biji, sedangkan
batang atas dari ranting atau
cabang pohon durian dewasa.
d. Cangkokan
Batang durian yang dicangkok
harus dipilih dari cabang
tanaman yang sehat, subur,
cukup usia, pernah berbuah,
memiliki susunan percabangan
yang rimbun, besr cabang tidak
lebih besar dari ibu jari (diameter
= 2 – 2,5), kulit masih hijau
kecoklatan. Waktu mencangkok
awal musim hujan sehingga
terhindar dari kekeringan, kalau
pada musim kering kita harus
menyiramnya secara rutin (2 kali
sehari), pagi dan sore hari.
Adapun tata cara mencangkok
adalah sebagai berikut :
1. Pilih cabang durian sebesar
ibu jari dan yang warna
kulitnya masih hijau
kecoklatan.
2. Sayap kulit cabang tersebut
mengelilingi cabang sihingga
kulitnya terlepas.
3. Bersihkan lender dengan cara
dikerok kemudian biarkan
kering angin sampai dua hari.
4. Bagian bekas sayatan
dibungkus dengan media
cangkok (tanah, serabut
gambut, mos).
5. Jika menggunakan tanah,
tambahkan puppuk kandang
atau kompos denga
perbandingan 1 : 1. Media
cangkok dibungkus dengan
plastic atau sabut kelapa,
kemudian kedua ujungnya
diikat agar media tidak jatuh.
5. Sekitar 2 – 5 bulan, akar
akar cangkokan akan keluar
menembus pembungkus
cangkokan. Jika akar sudah
cukup banyak, cangkokan bisa
dipotong dan ditanam
dikeranjang persemaian berisi
media tanah yang subur.
Teknik Penyemaian dan
Pemeliharaan
Bibit durian sebaik ditanamnya
tidak ditanam langsung
dilapangan, tetapi disemaikan
terlebih dahulu di tempat
persemaian, biji durian yang
sudah dibersihkan dari daging
buah dikering-anginkan sampai
kering tidak ada air yang
menempel. Biji dikecambahkan
dulu sebelum ditanam
dipersemaian atau langsung
ditanam di polibag.
Caranya biji dideder di plastic
atau anyaman bamboo, dengan
media tanah dan pasir
perbandingan 1 : 1 yang diaduk
merata. Ketebalan lapisan tanah
sekitar 2 kali besar biji (6 – 8
cm), kemudian media tanam tadi
disiram tetapi (tidak boleh terlalu
basah), suhu media diupayakan
cukup lembab (20 – 23 °C). biji
ditanam dengan posisi miring
tertelungkup bagian calon akar
tunggang menempel ke tanah,
dan sebagian masih kelihatan si
atas permukaan tanah (3/4
bagian masih harus kelihatan).
Jarak antara biji satu dengan
yang lainnya adalah 2 cm
membujur dan 4 – 5 cm
melintang.
Setelah biji dibenamkan,
kemudian disemprot dengan
fungisida, kemudian kota sebelah
atas ditutup pelatstik supaya
kelembabannya stabil. Setelah 2
– 3 minggu biji akan
mengeluarkan akar dengan
tudung akar langsug masuk
kedalam media yang panjangnya
± 3 – 5 cm. saat itu tutup plastic
sudah bisa dibuka. Selanjutnya,
biji-biji yang sudah besar siap
dibesarkan dipersemaian
pembesar atau polibag.
Pemindahan Bibit
Bibit yang akan di pindahkan
kelapangan sebaiknya sudah
tumbuh setinggi 75 – 150 cm
atau berumur 7 – 9 bulan
setelah diokulasi, kondisinya
sehat dan pertumbuhannya
bagus. Hal ini tercermin dari
pertumbuhan batang yang kokoh,
perakarannya banyak dan kuat,
juga adanya helaian daun dekat
pucuk tanaman yang telah
menebal dan warnanya hijau tua.
Pengolahan Media Tanam
1. Persiapan
Penanaman durian, perlu
perencanaan yang cermat. Hal-
hal yang perlu diperhatikan
adalah pengukuran pH tanah,
analisis tanah, penetapan waktu
atau jadwal tanam, pengairan,
penetapan luas areal penanaman,
pengaturan volume produksi.
2. Pembukaan Lahan
Pembersihan dan pengolahan
lahan dilakukan beberapa
minggu sebelum penanam bibit
berlangsung. Batu-batu besar,
alang-alang, poko-poko batang
pohon sisa penebangan
disingkirkan. Perlu dibersihkan
dari tanaman liar yang dapat
mengganggu pertumbuhan.
3. Pembentukan Bedeng
Tanah untuk bedengan
pembesaran harus dicangkul
dulu sedalam 30 cm hingga
menjadi gembur, kemudian
campur dengan pasir dan
kompos yang sudah jadi.
Untuk ukuran bedengab lebar 1
m panjang 2 m, diberi 5 kg
pupuk kompos. Setelah tanah,
pasir dan kompos tercampur
merata dan dibiarkan selama 1
minggu. Pada saaat itu juga
tanah disemprot Vapan/Basamid
untuk mencegah serangan jamur
atau bakteri pembusuk jamur.
Jika bedengan sudah siap, biji
yang telah tumbuh askarnya
ditanam dengan jarak 20 x 30
cm. Penanaman biji durian
dilakukan dengan cara dibutkan
lubang tanam sebesar biji dan
kedalamannya sesuai dengan
panjang akar masing-masing.
Setelah biji tertanam semua,
bagian permukaan bedengan
ditaburi pasir yang dicampur
dengan tanah halus (hasil
ayakan) setebal 5 cm.
4. Pengapuran
Keadaan tanaha yang kurang
subur, seperti tanah podzolik
(merah kuning) dan latosol
(merah-coklat-kuning), yang
cenderung memiliki pH 5 – 6 dan
penyusunannya kurang seimbang
antara kandungan pasir, liat dan
debu, dapat diatasi dengan
pengapuran. Pengapuran
sebaiknya dilakukan menjelang
musim kemarau, dengan kapur
pertanian yang memiliki kadar
CaCO3 sampai 90%. 2 samapai 4
minggu sebelum pengapuran,
sebainya tanah dipupuk dulu dan
disiram 4 – 5 kali. Untuk
mencegah kekurangan unsure
Mg dalam tanah, sebaiknya dua
minggu setelah pengapuran,
segera ditambah dolomite.
Teknik Penanaman
1. Penentuan Pola Tanam
Jarak tanam sangat tergantung
pada jenis dan kesuburan tanah,
kultivar durian, serta system
budidaya yang diterapkan. Untuk
kultivar durian berumur genjah,
jarak tanam: 10 m x 10 m.
Sedangkan kultivar durian
berumur sedang dan dalam jarak
tanam 12 m x 12 m.
Intensifikasi kebundurian,
terutama waktu biibit durian
masih kecil (berumur kurang dari
6 tahun), dapat diupayakan
dengan budidaya tumpangsari.
Berbagai budidya tupangsari
yang biasa dilakuakan yakni
dengan tanaman horti (Lombok,
tomat, terong dan tanaman
pangan: padi gogo, kedelai,
kacang tanag dan ubi jalar).
2. Pembuatan Lubang Tanam
Pengolahan tanah terutama
dilakukan di lubang yang akan
digunakan untuk menanam bibit
durian. Lubang tanam
dipersiapkan 1 m x 1 m x 1m.
saat menggali lubang, tanah
galian dibagi menjadi dua.
Sebelah atas dikumpulkan di kiri
lubang, dan tanah galian bawah
dikumpulkan di sebelah kanan
lubang. Lubang tanam dibiarkan
kering terangin-angin selama ± 1
minggu, lalu lubang tanam
ditutup kembali. Tanah galian
bagian atas lebih dahulu
dimasukan setelah dicampur
pupuk kompos 35 kg/lubang,
diikuti oleh tanah bagian bawah
yang telah dicampur 35 kg pupuk
kandang dan 1 kg fosfat.
Untuk menghindari gangguan
rayap, semut dan hama lainnya
dapat dicampur insektisida
butiran seperti furadan 3 G.
selanjutnya lubang tanam diisi
penuh sampai tampak membukit
setinggi 20 – 30 cm dari
permukaan tanah. Tanah tidak
perlu dipadatkan. Penutup
lubang sebaiknya dilakukan 7 –
15 hari sebelum penanaman
bibit.
3. Cara Penanaman
Bibit yang akan ditanam di
lapangan sebaiknya tumbuh 75
– 150 cm, kondisinya sehat,
pertumbuhan bagus, yang
tercermin dari batang yang
kokoh dan perakaran yang
banyak serta kuat. Lubang tanam
yang tertutup digali kembali
dengan uukuran yang lebih kecil,
sebesar gumpalan tanah yang
membungkus akar bibit durian.
Setelah lubang tersedia,
dilakukan penanaman dengan
cara sebagai berikut:
1. Polybag/pembungkus bibit
dilepas (sisinya digunting/
diiris hati-hati).
2. Bibit dimasukkan ke dalam
tanam sampai batas leher.
3. Lubang di tutup dengan tanah
galian. Pada sisi tanaman
diberi ajir agar pertumbuhan
tanaman tegak ke atas sesuai
arah ajir.
4. Pangkal bibit ditutup rumput/
jerami kering sebagai mulsa,
lalu disiram air.
5. Di atas bibit dapat dibangun
naungan dari rumbia atau
bahan lain. Naungan ini
sebagai pelindung agar
tanaman tidak layu atau
kering tersengat sinar
matahari secara langsung
Pemeliharaan Tanaman
1) Penjarangan dan Penyulaman
Penjarangan buah bertujuan
untuk mencegah kematian durian
agar tidak menghabiskan
energinya untuk proses
pembuahan. Penjarangan
berpengaruh terhadap
kelangsungan hidup, rasa buah,
ukuran buah dan frekuensi
pembuahan setiap tahunnya.
Penjarangan dilakukan
bersamaan dengan proses
pengguguran bunga, begitu
gugur bunga selesai, besoknya
harus dilakukan penjarangan
(tidak boleh ditunda-tunda).
Penjarangan dapat dilakukan
dengan menyemprotkan hormone
tertentu (Auxin A), pada saat
bunga atau bakal buah baru
berumur sebulan. Pada saat itu
sebagian bunga sudah terbuka
dan sudah dibuahi. Ketika
hormone disemprotkan, bunga
yang telah dibuahi akan tetap
meneruskan pembuahannya
sedangkan bunga yang belum
sempat dibuahi akan mati
dengan sendirinya. Jumlah buah
durian yang dijarangkan ±
50-60% dari seluruh buahyang
ada.
2) Penyiangan
Untuk menghindari persaingan
antara tanaman dan rumput
disekeliling selama pertumbuhan,
perlu dilakukan penyiangan (±
diameter 1 m dari pohon
durian ).
3) Pemangkasabn/perempelan
a. Akar daun
Pemotongan akar akan
menghambat pertumbuhan
vegetative tanaman sampai 40%
selama± 1 musim. Selama itu
pula tanaman tidak dipangkas.
Pemangkasan akar selain
membuat tanaman menjadi cepat
berbuah juga meningkatkan
kualitas buah, menarik, buah
lebih keras dan lebih tahan lama.
Waktu pemotongan akar paling
baik pada saat tanaman mulai
berbunga, paling lambat 2
minggu setelah berbunga. Jika
dilakukan melewati batas, hasil
panen berkurang dan
pertumbuhan terhambat. Cara
pemotongan : kedua sisi barisan
tanaman durian diiris sedalam
60-90 cm dan sejauh 1,5-2
meter dari pangkal batang.
b. Peremajaan
Tanaman yang sudah tua dan
kurang produktif perlu
diremajakan. Tanaman durian
tidak harus dibongkar sampai ke
akar-akarnya, tetapi cukup
dilakukan pemangkasan. Luka
pangkasan dibuat miring supaya
air hujan tidak tertahan. Untuk
mencegah terjadinya infeksi
batang, bekas luka tersebut
dapat diolesi meni atau ditempeli
lilin paraffin.
Setelah 2-3 minggu dilakukan
pemangkasan (di musim hujan)
maka pada batang tersebut akan
tumbuh tunas-tunas baru.
Setelah tunas baru mencapai 2
bulan, tunas tersebut dapart
diokulasi. Cara okulasi cabang
sama dengan cara okulasi
tanaman muda (bibit). Tinggi
okulasi dari tanah ± 1-1,5 m atau
2-2,5 m tergantung pada
pemotongan batang pokok.
Pemotongan batang pokok tidak
boleh terlalu dekat dengan tanah.
c. Pembentukan tanaman
yang terlanjur tua
Dahan-dahan yang akan
dibentuk tidak usah dililiti kawat,
tetapi cukujp dibanduli atau
ditarik dan dipaksa ke bawah
agar pertumbuhan tanaman tidak
mengarah ke atas. Cabang yang
akan dibentuk dibalut dngan
kalep agar dahan tersebut tidak
terluka. Balutan kalep tadi diberi
tali, kemudian ditarik dan diikat
dengan pasak. Denganb
demikian, dahan yang tadinya
tumbuh tegak ke atas akan
tumbuh tegak ke atas akan
tumbuh ke bawah mengarah
horizontal.
4). Pemupukan
Sebelum melakukan
pemupukan kita harus melihat
keadaan tanah, kebutuhan
tanaman akan pupuk dan unsure
hara yang terkandung dalam
tanah.
a. Cara memupuk
Pada tahap awal buatlah selokan
melingkari tanaman. Garis
tengah selokan disesuaikan
dengan lebarnya tajuk pohon.
Kedalaman selokan dibuat 20-30
cm. Tanah cangkulan disisihkan
di pinggirnya. Swsudah pupuk
disebarkan secara merata ke
dalam selokan, tanah tadi
dikembalikan untuk menutup
selokan. Setelah itu tanah
diratakan kembali, bila tanah
dalam keadaan kering segera
lakukan penyiraman.
b. Jenis dan dosis pemupukan
Jenis pupuk yang digunakan
untuk memupuk durian adalah
pupuk kandang, kompos, pupuk
hijau serta pupuk buatan.
Pemupukan yang tepat dapat
membuat tanaman tumbuh
subur. Setelah tiga bulan
ditanam, durian membutuhkan
pemupukan susulan NPK
(15:15:15) 200 gr perpohon.
Selanjutnya, pemupukan susulan
dengan NPK itu dilakukan rutin
setiap empat bulan sekali sampai
tanaman berumur tiga tahun.
Setahun sekali tanaman dipupuk
dengan pupuk organic kompos/
pupuk kandang 60-100 kg per
pohon pada musim kemarau.
Pemupukan dilakukan dengan
cara menggali lubang
mengelilingi batang bawah di
bawah mahkota tajuk paling luar
dari tanaman. Tanaman durian
yang telah berumur 3 tahun
biasanya mulai membentuk
batang dan tajuk. Setelah itu,
setiap tahun durian
membutuhkan tambahan 20-25%
pupuk NPK dari dosis
sebelumnya.
Apabila pada tahun ke-3, durian
diberi pupuk 500 gram NPK per
pohon maka pada tahun ke-4
dosisnya menjadi 600-625 gram
NPK per pohon. Kebutuhan
pupuk kandang juga meningkat
berkisar antara 120-200 kg/
pohon, menjelang durian
berbunga durian membutuhkan
NPK 10:30:10. Pupuk ini
ditebarkan pada saat tanaman
selesai membentuk tunas baru
(menjelang tanaman akan
berbunga).
5). Pengairan dan Penyiraman
Durian membutuhkan banyak air
pada pertumbuhannya, tapi tanah
tidak boleh tergenang terlalu
lama atau sampai terlalu basah.
Bibi durian yang baru ditanam
membvutuhkan penyiraman satu
kali sehari, terutama kalau bibit
ditanam pada musim kemarau.
Setelah tanaman berumur satu
bulan, air tanaman dapat
dikurangi sekitar tiga kali
seminggu.
Durian yang dikebunkan dengan
skala luas mutlak membutuhkan
tersedianya sumber air yang
cukup. Dalam pengairan perlu
dibuatkan saluran air drainase
untuk menghindari air
menggenangi bedengan
tanaman.
6). Waktu penyemprotan
pestisida
Untuk mendapatkan
pertumbuhan bibit tanaman yang
baik, setiap 2 minggu sekali bibit
disemprot zat pengatur tumbuh
Atonik dengan dosis 1 cc/liter air
dan ditambah dengan Metalik
dengan dosis 0,5 cc/liter. Hal ini
dilakukan untuk merangsang
pertumbuhan tanaman agar lebih
sempurna.
Jenis insektisida yang digunakan
adalah Basudin yang disemprot
sesuai aturan yang ditetapkan
dan berguna untuk pencegahan
serangga. Untuk cendawan
cukup melaburi batabg dengan
fungisida (contohnya Dithane
atau Antracol) agar sehat. Lebih
baik bila pada saat melakukan
penanaman, batang durian
ditaburi oleh fungisida tersebut.
7). Pemeliharaan Lain
Pemeliharaan zat pengatur
tumbuh (ZPT) berfungsi
mempengaruhi jaringan-jaringan
pada berbagai organ tanaman.
Zat ini sama sekali tidak
memberikn unsure tambahan
hara pada tanaman. ZPT dapat
membuat tanaman menjadi
lemah sehingga penggunaannya
harus disesuaikan dengan
petunjuk pemakaian yang tertera
pada label yang ada dalam
kemasan, sebab pemakaian ZPT
ini hanya dicampurkan saja.
Hama dan Penyakit
Hama
1. Penggerek buah (jawa:Gala-
gala)
Hama jenis ini cukup merisaukan
pemilik tanaman durian.
Bagaimana tidak, mereka melihat
batang tanamnya penuh dengan
lubang bekas gerekan hama.
Hama penggerek mula-mula
meyerang kulit batang.
Kemudian, ia membuat lubang ke
arah bagian dalam sampai
menembus jaringan kayu.
Akibatnya pembuluh kayu dan
pembuluh tapisdi dalam jaringan
kayu mengalami gangguan
dalam aktivitasnya mengangkut
air beserta zat hara dari bawah
(akar) ke atas (daun, ranting, dan
bunga).
Karena tidak sempurnanya
lalulintas pengangkutan air dan
zat hara tersebut, suplai air dan
zat hara ke seluruh bagian
tanaman, termasuk ke daun pun
terganggu. Padahal bagi
tanaman, daun merupakan dapur
untuk mengolah makanan yang
dibutuhkan bagian tanaman lain.
Efeknya, fungsi daun menjadi
tidak normal, pertumbuhan
tanaman terganggu, dan cabang
atau ranting yang tergerek akan
cepat menjadi kering dan mati
karena rusaknya pembuluh kayu
secara total.
Cara penanganan kerusakan
tumbuhan akibat hama
penggerek tersebut, sebaiknya
pemilikk tanaman durian lebih
teliti mengamati kondisi
tanamannya. Jika terlihat ada
cabang atau ranting yang
berlubang bekas gerekan,
cabang atau ranting tersebut
harus segera dipotong dan larva
penggerek harus dimatikan.
Caranya dengan membelah
bagian ranting yang digerek dan
membunuh larva yang ditemukan
itu. Tindakan lain yang dapat
dilakukan adalah dengan
mengumpulkan bagian cabang
atau ranting berlubang tersebut
lalu membakarnya.
Namun, bagaimana bila hama
penggerek itu telah melubangi
batang utama. Tentu saja kita
dapat memotongnya. Tindakan
yang perlu kita lakukan adalah
dengan menyumbat lubang itu
menggunakan kapas yang telah
diberi insektisida. Akan tetapi,
sebelumnya lubang itu telah
dibersihkan.
Namun, bagaimana bila cabang
atau bagian batang yang
terserang berada pada ketinggian
yang sulit dijangkau. Dalam
keadaan seperti itu, cara
termudah adalah dengan
penginfusan insektisida sistemik.
Dengan demikian, racun
insektisida dapat disalurkan ke
seluruh tubuh tanaman dengan
jaringan yang ada.
Cara melakukannya adalah
dengan melubangi batang
dengan menggunakan bor
dengan arah miring sedalam3-10
cm. Kemudian ke dalam lubang
itu dimasukan selang kecil.
Ujung selang lainnya di masukan
ke dalam botol yang berisi
insektisida. Botol insektisida itu
diikat pada batang bagian atas
lubang. Jangan lupa batang yang
berlubang setelah dimasukkan
selang agar diberi pengedap.
Namun demikian, penginfusan
akan berbahaya bila waktunya
tidak tepat. Penginfusan
insektisida dapat mencemari
buah yang akan dipanen. Untuk
itu, pemberian insektisida secara
infuse sebaiknya dihentikan
selama satu bulan sebelum buah
dipanen.
Untuk menghindari berbagai
resiko tersebut, jalan terbaik
adalah dengan melakukan
penginfusan akar sejak tanaman
mulai berguna. Setelah itu dapat
dibantu dengan
pembrongsongan pada saat buah
pentil untuk mencegah buah dari
serangan penggerek yang datang
kemudian.
Ciri: Penggerek ini biasanya
meletakkan telur pada kulit buah
dan dilindungi oleh jarring-jaring
mirip rumah laba-laba. Larva
yang telah menetas dari telur
langsung menggerek dan
melubangi dinding-dinding buah
hingga masuk ke dalam. Larva
tersebut tinggal di dalam buah
sampai menjadi dewasa. Buah
yang diserang kadang-kadang
jatuh sebelum tua.
Penyebaran: Serangga penggerek
buah menyebar dengan cara
terbang dari pohon durian yang
satu ke pohon lainnya. Serangga
penggerek buah ini bertelur pada
buah durian yang dihinggapinya.
Kegiatan bertelur ini dilakukan
secara periodic setiap menjelang
musim kemarau.
Pengendalian: dilakukan dengan
insektisida, seperti Basudin,
Sumithion 50 AC, Thiodan 35 EC,
dengan dosis 2-3 cc/liter air.
2. Lebah mini
Ciri:hama ini berukuran kecil,
tubuhnya berwarna coklat
kehitaman dan sayapnya bergaris
putih lebar.Setelah lebah menjadi
merah violet, ukuran panjangnya
menjadi 3,5 cm. Pada fase ulat
(larva), hama ini menyerang
daun-daun durian muda. Selama
ham tersebut mengalami masa
istirahat (bentuk kepompong),
mereka akan menempel erat pada
kulit buah. Setelah menjafdi
lebah, serangga ini mencari
makan dengan cara menggerek
ranting-ranting muda dan
memakan daun-daun muda.
Pengendalian: menggunakan
parvasida, seperti Hostathion 40
EC (Triazofos 420 gram/lier), dan
insektisida, seperti Supracide 40
EC dosis 420 gram/liter dan
Ternik 106 (Aldikarl 10%).
3. Ulat penggerek bunga (Prays
citry)
Ulat ini menyerang tanaman
ytang baru berbunga, terutama
bagian kuncup bunga dan calon
buah.
Ciri: ulat ini warna tubuhnya
huijau dan kepalanya merah
coklat, setelah menjadi kupu-
kupu berwarna merah sawo agak
kecoklatan, abu-abu dan
bertubuh langsing.
Gejala: Kuncup bunga yang
terserang akan rusak dan
putiknya banyak yang
berguguran. Demikian pula,
benang sari dan ta juk bunganya
pun rusak semua, sedangkan
kuncup dan putik patah karena
luka digerek ulat.
Penularan ke tanaman lain
dilakukan olah kupu-kupu dari
hama tersebut.
Pengendalian: dilakukan dengan
menyemprotkan obat-obatan
seperti Supracide 40 EC ,
nuvacrom SWC. Perfekthion 400
EC (Eimetoat 400 gram/liter).
4. Kutu loncat durian
Ciri: serangga berwarna
kecoklatan dan tubuhnya
diselimuti benang-benang lili
putih hasil sekresi tubuhnya;
bentuk tubuh, sayap dan
tungkainya mirip dengan kutu
loncat yang menyerang tanaman
lamtoro.
Gejala: kutu loncat bergerombol
menyerang pucuk daun yang
masih muda dengan cara
menghisap cairan pada tulang-
tulang bdaun sehingga daun-
daun akan kerdil dan
pertumbuhannya terhambat;
setelah menghisap cairan, kutu
ini mengeluarkan cairan getah
bening yang pekat rasanya
manis dan merata ke seluruh
permukaan daun sehingga
mengundang semut-semut
bergerombol.
Pengendalian; daun dan ranting-
ranting yang terserang dipangkas
untuk dimusnahkan.
Pengendalian secara kimia dapat
dilakukan dengan
menyemprotkan insektisida
Supracide 40 EC dosis 100-150
gram/5 liter air.
Penyakit
1. Phytopthora parasitica dan
Pythium complectens
Penyebab: Pythium complectens,
yang menyeranmg bagian
tanaman seperti daun, akar dan
percabangan.
Penularan dan penyebab:
penyakit ini menular dengan
cepat ke pohon lain yang
berdekatan. Penularan terjadi
bila ada akar yang terluka.
Penularan terjadi bersama-sama
dengan larutnya tanah atau
bahan organic yang tersangkut
air.
Gejalanya: daun durian yang
terserang menguning dan gugur
mulai dari daun yang tua, cabang
pohon kelihatan sakit dan ujung-
ujungnya mati, diikuti dengan
berkembangnya tunas-tunas dari
cabang di bawahnya. Kulit di
atas permukaan tanah menjadi
coklat dan membusuk.
Pembusukan pada akar hanya
terbatas pada akar-akar sebelah
bawah, tetapi dapat meluas dari
ujung akar lateral sampai ke akar
tunggang. Jika dilihat dari luar
akar yang sakit tampak normal,
tetapi jaringan kulitnya menjadi
coklat tua dan jaringan pembuluh
menjadi merah jambu.
Pengendalian: (1) upayakan
drainase yang baik agar tanah
tidak terlalu basah dan air tidak
mengalir ke permukaan tanah
pada waktu hujan; (2) pohon
yang sakit dibongkar sampai ke
akarnya dan dibakar: (3) pilih
bibit durian kerikil untuk batang
bawah karena jenis ini lebih
tahan terhadap serangan jamur
sehingga dapat terhindar dari
serangan penyakit busuk.
2. Kanker bercak
Penyebab: Phythium palvimora,
terutama menyerang bagian kulit
batang kayu.
Penyebaran oleh spora sembara
bersamaan dengan butir-butir
atau bahan organic yang
tersangkut air. Penyebaran
penyakit ini dipacu oleh curah
hujan yang tinggi dalam cuaca
kering. Jamur dapat tumbuh
dengan baik pada suhu antara
12-35 derajat C. Gejala: kulit
batang durian yang terserang
mengeluarkan blendok (gum)
yang gelap; jaringan kulit
berubah menjadi merah kelam,
coklat tua atau hitam; bagian
yang sakit dapat meluas kr
dalam sampai ke kayu; daun-
daun rontok dan ranting-ranting
muda dari ujung mulai mati.
Pengendalian: (1) perbaikan
drainase agar air hujan tidak
mengalir dipermukaan tanah dan
untuk batang yang sakit (5)
dilakukan dengan cara
memotong kulit yang sakit
sampai ke kayunya yang sehat
dan potongan tanaman yang
sakit harus dibakar, sedangkan
bagian yang terluka diolesi
fungisida, misalnya difolatan 4 F
3%.
3. Jamur upas
Gejala: pada cabang-cabang dan
kulit kayu terdapat benang-
benang jamur mengkilat seperti
sarang laba-laba pada cabang-
cabang. Jamur berkembang
menjadi kerak berwarna merah
jambu dan masuk ke dalam kulit
dan kayu sehingga menyebabkan
matinya cabang.
Pengendalian: (1) serangan
jamur yang masih pada tingkat
sarang laba-laba dapat dilakukan
dengan cara melumasi cabang
yang terserang dengan fungisida,
misalnya calizin RM; (2) jika
jamur sudah membentuk kereak
merah jambu, sebaiknya
dilakukan pemotongan cabang
kira-kira lebih 30 cm ke bawah
bagian yang berjamur;(3) dengan
menyemprotkan Antocol 70 WP
(propined 70,5%), dosis 100-200
gram/liter air sampai air atau
1-1,5 kg/ha aplikasi.

Kakao


Kakao sebagai bahan dasar
pembuatan coklat mempunyai
prospek bisnis yang bagus.
Banyak orang yang berniat
membudidayakan kakao karena
keuntungan yang didapatkan
lumayan besar. Namun dalam
proses budidaya kakao tersebut
prosesnya tidak sesederhana
tanaman-tanaman lain. Kakao
membutuhkan perhatian khusus
supaya hasil panennya maksimal
dan berkualitas. Selain persiapan
lahan yang harus dilakukan
dengan matang dan juga
pembibitan yang memerlukan
proses panjang. Penanaman
Kakao juga memiliki beberapa
langkah yang hars diperhatikan
bagi para calon pembudidaya
coklat mentah ini. Berikut adalah
langkah-langkah dalam
penanaman kakao:
Pengajiran
a. Ajir dibuat dari bambu tinggi
80 - 100 cm.
b. Pasang ajir induk sebagai
patokan dalam pengajiran
selanjutnya.
Untuk meluruskan ajir gunakan
tali sehingga diperoleh jarak
tanam yang sama.
Lubang Tanam
a. Ukuran lubang tanam 60 x 60
x 60 cm pada akhir musim hujan.
b. Berikan pupuk kandang yang
dicampur dengan tanah (1:1)
ditambah pupuk TSP 1-5 gram
per lubang.
Tanam Bibit
1. Pada saat bibit kakao ditanam,
pohon naungan harus sudah
tumbuh baik dan naungan
sementara sudah berumur 1
tahun.
2. Penanaman kakao dengan
system tumpang sari tidak perlu
naungan, misalnya tumpang sari
dengan pohon kelapa
3. Bibit dipindahkan ke lapangan
sesuai dengan jenisnya, untuk
kakao Mulia ditanam setelah
bibit umur 6 bulan, Kakao Lindak
umur 4-5 bulan
4. Penanaman saat hujan sudah
cukup dan persiapan naungan
harus sempurna. Saat
pemindahan sebaiknya bibit
kakao tidak tengah membentuk
daun muda (flush).
Setelah proses penanaman
berjalan dengan baik maka yang
perlu dilakukan oleh para
pembudidaya adalah perawatan.
Secara keseluruhan, perawatan
tanaman Kakao ini tidak berbeda
jauh dengan tanaman lain, yaitu
penyiraman dilakukan 2 kali
sehari (pagi dan sore) sebanyak
2-5 liter/pohon. Setelah itu,
dibuat lubang pupuk disekitar
tanaman dengan cara dikoak.
Pupuk dimasukkan dalam lubang
pupuk kemudian ditutup kembali.
Sebelum penanaman, tentunya
yang diperlukan adalah biji atau
bibit Kakao yang berkualitas
supaya hasil panen sesuai
dengan harapan anda. Pemilihan
biji maupun bibit ini tidak boleh
sembarangan.

Kamis, 03 Oktober 2013

Menanam LADA

Siapa yang tidak kenal komoditas
Lada atau juga dikenal dengan
merica. Gara-gara rempah inilah
mencul kolonialisme di penjuru
dunia. Lada /merica ( Piper
nigrum L.) adalah rempah-
rempah berwujud biji-bijian.
Lada sangat penting dalam
komponen masakan dunia
terutama di barat (western) dan
dikenal luas sebagai komoditi
perdagangan penting.
Provinsi Lampung adalah salah
satu negara penghasil lada
terbesar di Indonesia. Indonesia
mempunyai peranan penting
dalam perdagangan lada di
dunia. Indonesia terkenal dengan
pasokan lada putih “Muntok
White Pepper” dan lada hitam
”Lampung Black Pepper”.
Manfaat paling utama lada yang
utama adalah sebagai bumbu
masak yang bisa membuat rasa
masakan menjadi sedap,
beraroma merangsang, dan
menghangatkan badan.
Karenanya di Indonesia lada
digunakan bumbu khusus
masakan-masakan peningkat
gairah. Sementara itu di India
yang masyarakatnya dikenal
sangat menyukai masakan
berbumbu lada, sehingga hampir
sebagian besar produksi lada
mereka untuk konsumsi dalam
negeri. Selain untuk bumbu
masak, lada bersama beberapa
rempah lain dan umbi-umbian
juga digunakan sebagai bahan
ramuan jamu tradisional.
Lada terutama lada hitam, sering
pula disuling untuk diambil
minyaknya. Minyak lada dengan
aroma wangi yang khas ini
dipergunakan untuk bahan
campuran minyak wangi.
SYARAT PERTUMBUHAN
Iklim
- Curah hujan 2.000-3.000 mm/
th
- Cukup sinar matahari (10 jam
sehari)
- Suhu udara 20°C-34°C
- Kelembaban udara 50-100%
- Terlindung dari tiupan angin
yang terlalu kencang
Media Tanam
- Subur dan kaya bahan organik
- Tidak tergenang atau terlalu
kering
- pH tanah 5,5-7,0
- Warna tanah merah sampai
merah kuning seperti Podsolik,
Lateritic, Latosol dan Utisol
- Kandungan humus tanah
sedalam 1-2,5 m
- Kelerengan/kemiringan lahan
maksimal ± 300
- Ketinggian tempat 300-1.100
mdpl
CARA BUDIDAYA LADA ATAU
MERICA
Pembibitan
- Terjamin kemurnian jenis
bibitnya
- Berasal dari pohon induk yang
sehat
- Bebas dari hama dan penyakit
- Berasal dari kebun induk
produksi yang sudah berumur 10
bulan-3 tahun (Kebutuhan bibit ±
2.000 bibit tanaman perhektar)
Pengolahan Media Tanam
a. Cangkul 1, pembalikan tanah
sedalam 20-30 cm
b. Taburkan kapur pertanian dan
diamkan 3-4 minggu
Dosis kapur pertanian :
Pasir dan
Lempung
berpasir: pH
Tanah 3,5 ke
4,5 = 0,6
ton/ha; pH
Tanah 4,5 ke
5,5 = 0,6
ton/ha; pH
Tanah ke 6,5
= 0,9 ton/ha
Lempung:
pH Tanah 3,5
ke 4,5 = 0,6
ton/ha; pH
Tanah 4,5 ke
5,5 = 1,7
ton/ha; pH
Tanah ke 6,5
= 0,9 ton/ha
Lempung
Berdebu: pH
Tanah 3,5 ke
4,5 = 0,6
ton/ha; pH
Tanah 4,5 ke
5,5 = 2,6
ton/ha; pH
Tanah ke 6,5
= 3,2 ton/ha
Lempung
Liat: pH
Tanah 3,5 ke
4,5 = 0,6
ton/ha; pH
Tanah 4,5 ke
5,5 = 3,4
ton/ha; pH
Tanah ke 6,5
= 4,2 ton/ha
c. Cangkul 2, haluskan dan
ratakan tanah
Teknik Penanaman
Sistem
penanaman
adalah
monokultur (jarak
tanam 2m x 2m),
tetapi juga bisa
ditanam dengan
tanaman lain
(tumpang sari)
Lubang tanam
dibuat limas
ukuran atas 40
cm x 35 cm,
bawah 40 cm x
15 cm dan
kedalaman 50 cm
Biarkan lubang
tanam 10-15 hari
barulah bibit
ditanam
Waktu
penanaman
sebaiknya musim
penghujan atau
peralihan dari
musim kemarau
kemusim hujan,
pukul 6.30 pagi
atau 16.30-18.00
sore
Cara penanaman :
menghadapkan
bagian yang
ditumbuhi akar
lekat kebawah,
sedangkan
bagian belakang
(yang tidak
ditumbuhi akar
lekat) menghadap
keatas
Taburkan pupuk
kandang
0,75-100 gram/
tanaman
Tutup lubang
tanam dengan
tanah galian
bagian atas
Pemeliharaan Tanaman
Pengikatan Sulur Panjat
Panjatkan pada tiang panjat
menggunakan tali. Ikatkan
dengan dipilin dan dilipat hingga
mudah lepas bila sulur tumbuh
besar dan akar lekatnya sudah
melekat pada tiang panjat.
Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan setiap 2-3 bulan
sekali. Pembubunan dilakukan
bersamaan dengan penyiangan.
Perempalan
Perempalan atau pemangkasan
dilakukan pada:
Batang, dahan, ranting yang tidak
produktif, atau terserang hama
dan penyakit.
Pucuk/batang, karena tidak
memiliki dahan yang produktif
Batang yang sudah tua agar
meremajakan tanaman menjadi
muda kembali.
Pemupukan Susulan
Lakukan pemupukan sesua
dengan aturan pupuk yang akan
digunakan, biasakan dengan
menggunakan pupuk organik
Pengairan dan Penyiraman
Pada musim kemarau
penyiraman sehari sekali di sore
hari. Pada musim hujan tidak
boleh tergenang.
Pemberian Mulsa
Usia 3-5 bulan, beri mulsa alami
berupa dedaunan tanaman
tahunan ataupun alang-alang.
Penggunaan Tajar (Ajir)
Sebaiknya gunakan tajar (Ajir)
mati dari bahan kayu. Pangkal
tajar (Ajir) diruncingkan, bagian
ujung dibuat cabang untuk
menempatkan batang lada yang
panjangnya telah melebihi tinggi
tajar (Ajir). Panjang tajar (Ajir)
2,5-3 m..
Hama dan Penyakit
Hama
a. Hama Penggerek Batang
(Laphobaris Piperis)
Ciri: berwarna hitam, ukuran 3-5
mm. Serangga dewasa lebih suka
menyerang bunga, pucuk daun
dan cabang-cabang muda.
Akibat lain bila Nimfanya
(serangga muda) berupa ulat
akan menggerek batang dan
cabang tanaman. Pengendalian:
memotong cabang batang atau
lakukan penyemprotan dengan
bahan organik
b. Hama bunga
Ciri: Serangga dewasa berwarna
hitam, sayap seperti jala,
terdapat tonjolan pada
punggungnya, ukuran panjang
tubuh 4,5 mm dan lebar 3 mm.
Gejala: serangga dewasa/
nimfanya menyerang bunga
berakibat bunga rusak dan
menimbulkan kegagalan
pembuahan, siklus hidupnya
sekitar 1 bulan. Pengendalian:
pemotongan pada tandan bunga
atau lakukan penyemprotan
dengan bahan organik
c. Hama buah
Ciri: serangga berwarna hijau
kecoklatan, nimfanya tidak
bersayap, berwarna bening dan
empat kali ganti kulit. Serangga
dewasa atau nimfanya
menyerang buah sehingga isi
buah kosong. Telurnya biasa
diletakkan pada permukaan daun
atau pada tandan buah, siklus
hidupnya sekitar 6 bulan.
Pengendalian: musnahkan telur
dipermukaan daun, cabang, dan
yang ada pada tandan buah atau
lakukan penyemprotan dengan
bahan organik
Penyakit
a. Penyakit busuk pangkal
batang (BPB)
Penyebab: jamur Phytopthora
Palmivora Var Piperis. Gejala:
awal serangan sulit diketahui.
Bagian yang mulai terserang
pada pangkal batang
memperlihatkan garis-garis
coklat kehitaman dibawah kulit
batang. Daun berubah warna
menjadi layu (berwarna kuning).
Pencegahan : penanaman jenis
lada tahan penyakit BPB
b. Penyakit kuning
Penyebab: tidak terpenuhinya
berbagai persyaratan agronomis
serta serangan cacing halus
(Nematoda) Radhophalus similis
yang mungkin berasosiasi
dengan nematoda lain seperti
Heterodera SP, M incognita dan
Rotylenchus Similis. Gejala:
menyerang akar tanaman lada,
ditandai menguningnya daun
lada, akar rambut mati,
membusuk dan berwarna hitam.
Cepat lambatnya gejala daun
menguning tergantung berat
ringannya infeksi dan kesuburan
tanaman. Pengendalian:
Pemberian pupuk kandang,
pengapuran, pemupukan tepat
dan seimbang
Catatan : Jika pengendalian hama
penyakit dengan menggunakan
pestisida alami belum mengatasi
dapat dipergunakan pestisida
kimia yang dianjurkan
Panen
Ciri dan Umur Panen
Panen pertama umur tiga tahun
atau kurang. Ciri-ciri: tangkainya
berubah agak kuning dan sudah
ada buah yang masak (berwarna
kuning atau merah).
Cara Panen
Pemetikan dari buah bagian
bawah hingga buah bagian atas,
dengan mematahkan persendian
tangkai buah yang ada diketiak
dahan.
Periode Panen
Periode panen sesuai iklim
setempat, jenis lada yang
ditanam dan intensitas
pemeliharaan

KOMPOS


Cara terbaik mengendalikan
sampah rumah tangga kita sendiri
adalah dengan mengubahnya
menjadi pupuk kompos. Pupuk ini
terbuat dari bahan organik dan
proses pembuatannya tidak terlalu
rumit karena tidak membutuhkan
tempat luas, banyak peralatan, dan
biaya. Kompos berguna untuk
memperbaiki struktur tanah, zat
makanan yang diperlukan
tumbuhan akan tersedia. Mikroba
yang ada dalam kompos akan
membantu penyerapan zat
makanan yang dibutuhkan
tanaman. Tanah akan menjadi
lebih gembur. Tanaman yang
dipupuk dengan kompos akan
tumbuh lebih baik. Hasilnya
bunga-bunga berkembang,
halaman menjadi asri dan teduh.
Hawa menjadi segar karena
oksigen yang dihasilkan oleh
tumbuhan.
Pengkomposan
Bahan yang dibutuhkan:
1. Bak atau drum plastik bekas
2. Karung goni atau anyaman
bambu
3. Tanah atau paving block
Cara membuat:
Campur satu bagian sampah hijau
(sampah organik) dan satu bagian
sampah coklat (sampah kotoran
hewan) di dalam bak atau drum
bekas yang bagian bawahnya
ditutupi tanah atau paving block
dan sudah diberi lubang agar
kelebihan air dapat merembes ke
tanah.
Tambahkan satu lapisan tanah
atas, campurkan. Biarkan mikroba
aktif dalam tanah bekerja
mengolah sampah menjadi
kompos.
Ulangi lagi proses pertama dan
kedua untuk lapisan berikutnya.
Tutup drum atau bak plastik
dengan karung goni atau anyaman
bambu. Proses ini bisa juga
dilakukan setiap dua hari sekali.
Setelah tujuh hari, buka dan
aduklah pupuk kompos tersebut.
Setelah itu tutup lagi. Lakukan
proses ini setiap tujuh hari sekali.
Untuk mempercepat
pengomposan, dapat ditambahkan
bio-activator berupa larutan
effective microorganism (EM) yang
dapat dibeli di toko pertanian.
Setelah 4-6 minggu, jika
campuran pupuk berwarna
kehitaman, dan sudah tidak berbau
sampah lagi, berarti proses
pengomposan sudah selesai.
Ayak dan pisahkan bagian yang
kasar, jika perlu. Kompos yang
kasar bisa dicampurkan ke dalam
bak pengomposan sebagai
activator.

Topik pemetaan Hkm

Kelompok-kelompok HKm se Lampung Barat melakukan pertemuan yang difasilitasi oleh BP
DAS WSS bekerjasama dengan Dinas Kehutanan Lampung Barat dan SCBFWM(26/4).
Pertemuan yang dihadiri peserta sebanyak 72 orangdari 20 kelompok HKm ini bertajuk
Bimbingan Teknis dengan topik bahasan pemetaan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh
kelompok Hutan Kemasyarakatan yang telah memiliki Izin Usaha Pengelolaan Hutan
Kemasyarakatan (IUPHKm) selama 35 tahun.
Regional Fasilitator Proyek SCBFWM Regional lampung, Zainal Abidin dalam presentasinya
menguraikan Hak dan Kewajiban pemegang IUPHKm. Diantara kewajiban yang banyak
disoroti adalah masih rendahnya pemegang IUPHKm menyerahkan Rencana Umum dan
Rencana Operasional HKm. Dari 22 kelompok HKm pemegang IUPHKm, baru 7 yang telah
selesai menyusun RU dan RO. Padahal, RU dan RO merupakan kewajiban yang harus
dilaksanakan pemegang izin sesuai dengan Permenhut No. P 37/2007 tentang Hutan
Kemasyarakatan.
Dari pertemuan tersebut, tidak banyak juga kelompok HKm yang siap untuk menyusun RU
dan RO. Hanya 1 HKm, yaitu HKm Abung Jaya yang mengajukan fasilitas Hibah Kecil untuk
penyusunan RU dan RO kepada SCBFWM, tantangan bagi Dinas Kehutanan Kabupaten
Lampung Barat sebagai pemberi IUPHKm untuk terus melakukan persuasi kepada kelompok
HKm dalam menyusun RU dan RO.
Disadari atau tidak memang RU dan RO cukup rumit dilaksanakan tanpa dukungan dan
fasilitasi pihak lain. Ada hal-hal teknis yang cukup berat untuk dilaksanakan, seperti
keharusan membuat peta andil, peta batas, berbasis GIS/GPS, pendataan tanam tumbuh, dan
lainnya. Namun demikian, fasilitasi dari SCBFWM, Dinas Kehutanan, maupun pihak lain
nampaknya dapat mempercepat penyusunannya.
“Yang dibutuhkan adalah kesungguhan dari kelompok HKm untuk mau membuatnya, dan ini
yang menjadi salah satu peta masalah HKm di Lampung Barat. SCBFWM siap menjadi
bagian dari solusi, namun tetap bahwa partisipasi masyarakat adalah mutlak sifatnya”
ungkap Zainal Abidin. (SCBFWM Reg. Lampung)

Kambing etawa

Membudidayakan kambing etawa kini sedang
gemar dilakukan oleh para peternak kambing
di berbgai daerah. beternak kambing etawa
memang bisa menjadi peluang usaha yang
menjanjikan keuntungan yang berlimpah,
namun sering kali para peternak pemula ragu
dalam memutuskan untuk beternak kambing
etawa ini. Butuh kebijakan dalam menyikapi
suatu analisa usaha ternak kambing etawa.
Jangan sampai analisa-analisa tersebut
membuat para pemula menjadi ragu untuk
beternak atau bahkan terlalu berharap. Terlalu
berharap untuk mendapatkan keuntungan dari
analisa-analisa yang ada akan
mengakibatkan suatu bisnis budidaya bisa
langsung tutup saat menemui kendala.
Beberapa cara bijak yang bisa dilakukan
sebelum beternak adalah:
a. Jadikanlah analisa-analisa yang ada
sebagai gambaran kasar dari keuntungan
yang mungkin diperoleh. Sebuah usaha pasti
menguntungkan asal dilakukan dengan fokus
& konsisten.
b. Memperhatikan penempatan kandang
terhadap sumber pakan hijauan. Menekan
biaya pakan adalah kunci sukses beternak
etawa. Perhatikan juga keseterdiaan pakan
konsentrat seperti ampas tahu / bungkil
jagung.
c. Tahu pasti tentang daya serap pasar
terhadap produk ternak kambing etawa.
Dengan mengetahui daya serap pasar akan
menentukan tujuan beternak kambing etawa.
Apakah untuk pedaging, susu/kontes.
d. Infrastruktur haruslah sesuai dengan jumlah
kambing yang akan dipelihara dan modal
yang ada. Semisal adalah; sangat bagus
untuk memiliki kandang terbuat dari kayu dan
beratap genteng. Namun jika belum ada
modal, maka kayu dapat diganti bambu dan
genteng bisa diganti asbes. Intinya adalah
mendahulukan yang perlu agar peternakan
bisa berjalan. Semua itu punya tujuan untuk
efisiensi penggunaan modal.
e. Pilihlah kambing peranakan etawa /
kambing etawa yang sesuai dengan tujuan
beternak dan modal yang ada. Harga kambing
etawa ras kaligesing sekarang ini cukup
mahal. Dengan membeli bibit/induk kambing
etawa ras senduro yang lebih murah &
berkualitas akan bisa mengurangi biaya
pembelian kambing perah & pedaging.
f. Mulailah dari yang mudah, murah dan kecil.
Ini bertujuan agar peternak kambing etawa
pemula belajar mengenai aspek-aspek
manajemen dalam ternak kambing etawa.
Juga upaya mengurangi risiko kerugian jika
ada kambing yang mati.
g. Merencanakan jangka panjang untuk
mengembangkan & membesarkan peternakan
kambing etawa. Dengan prinsip ini diharapkan
peternak tak tburu-buru untuk mengambil
semua laba tanpa memperhitungkan
pembesaran kandang (seperti perluasan
kandang /penambahan kambing). Hendaknya
keuntungan yang diperoleh diputar lagi untuk
memperbesar aset peternakan.
h. Banyak belajar mengenai ternak kambing
etawa lewat buku seminar maupun dari
internet. Konsultasi antar sesama peternak
kambing etawa dan yang telah berhasil bisa
membantu pemahaman manajemen ternak
yang baik dan benar.
Pemeliharan budidaya kambing etawa
tergolong cukup mudah. Kandang bisa kita
buat dari bambu. Tidak butuh pakan khusus
selain hijauan daun dan konsentrat. Lantai
kandang kambing yang berkisi-kisi
memungkinkan kotoran bisa langsung jatuh ke
tanah. Kotoran dapat dibiarkan di tanah
tanpa menimbulkan bau, asal kering. Kotoran
ini dengan sendirinya bisa terurai dengan
halus dan hasilnya dapat kita jual sebagai
pupuk.

Dasar Pemupukan Kopi


Sedikit yang memahami peran pemupukan
pada tanaman kopi. Padahal pengetahuan
tentang pemupukan merupakan hal penting
yang harus dipahami oleh kita para petani
untuk meningkatkan dan menjaga
produktivitas tanaman. Data penelitian dari
India menyatakan setiap panen 6000 kg kopi
gelondongan dari areal perkebunan berarti
kita telah mengambil 40 kg N (Nitrogen), 2,2
kg P (Phosphor) dan 53 kg Kalium (K) dari
dalam tanah. Bayangkan bila kita hanya
melakukan panen saja tanpa pernah
melakukan pemupukan. Tanah akan menjadi
miskin dan kopi kita tentu saja menjadi
merana. Agar pemupukan yang kita lakukan
memberikan pengaruh yang optimal ke
tanaman perlu bagi kita untuk memahami
prinsip dasar pemupukan. Karena pemupukan
merupakan kegiatan penambahan unsur-
unsur hara tertentu kedalam tanah. maka
sebelum membahas tentang prinsip
pemupukan ada baiknya kita mengetahui
tentang apa itu tanah?
Pengertian tanah beragam. Namun saya
menganggap tanah merupakan tempat media
tumbuh tanaman kopi, dalam media tersebut
terkandung unsur-unsur/bahan makanan/
Nutrisi/Gizi yang dibutuhkan oleh tanaman
untuk hidup dan berkembang. Unsur hara
dalam tanah dapat berkurang sehingga
produksi menjadi menurun. Jika kita
analogikan, membudidayakan kopi sama
halnya dengan melakukan penambangan
terhadap unsur-unsur hara tanah tadi.
Prinsipnya, tanaman kopi menyerap unsur
hara kemudian diproses menjadi bahan
tanaman seperti buah kopi, kemudian kita
melakukan pemanenan dan mengangkut hasil
panen keluar dari kebun. Bisa dibayangkan
berapa banyaknya unsur-unsur hara tanah
tadi yang kita tambang dari areal kebun kopi
sepanjang tahun.
Kurangnya pengetahuan tentang pemupukan
membuat tanah areal perkebunan menjadi
miskin, karena kandungan unsur hara yang
dikandungnya tidak memadai untuk
menunjang produksi buah tanaman kopi.
Akibatnya produksi buah menurun, buah
menjadi kecil-kecil, tanaman merana dan
mudah terserang hama dan penyakit.
Petani kopi di beberapa daerah di Indonesia
yang terkenal dengan kesuburan tanahnya
sering mengabaikan masalah pemupukan.
Banyak anggapan yang berkembang bahwa
ditanah yang subur pemupukan tidak
diperlukan lagi. Bila anda termasuk kalangan
yang bepikir demikian mungkin anda wajib
menyimak artikel Unsur hara yang dibutuhkan
tanaman kopi arabika. Ditanah yang subur
sekalipun pemupukan tetap wajib dilakukan,
namun tentu saja berbeda jenis dan
jumlahnya.
Seringkali pemupukan yang kita lakukan
tidak berdampak optimal terhadap produksi
kopi dikebun kita. Penyebabnya karena
kurangnya pemahaman terhadap Prinsip
dasar pemupukan. Prinsip dasar pemupukan
terdiri dari 4 T, yaitu: tepat waktu, tepat
jenis, tepat dosis dan tepat aplikasi.
Tepat Waktu
Tanaman kopi melalui dua fase
perkembangan, yaitu perkembangan vegetatif
dan perkembangan generatif. Periode
perkembangan vegetatif (pertumbuhan)
meliputi masa perkembangan akar, batang,
tunas, daun dan lain sebagainya. Masa
perkembangan generatif merupakan periode
pembentukan bunga dan buah. Kedua
periode perkembangan ini memerlukan unsur
hara dominan yang berbeda.
Masa vegetatif:
Perkembangan akar, unsur
yang membantu pembentukan
akar; N (Nitrogen), P
(Pospor), Ca (Kalsium), Bo
(Boron).
Perkembangan batang, unsur
yang membantu pembentukan
batang; N, P, K (kalium), Bo
dan Zn (senk).
Perkembangan kulit batang,
unsur yang membantu
pembentukannya; N, P, Mg
(Magnesium), Fe (Besi), Mn
(Mangan) dan Cu (tembaga).
Daun, unsur yang membantu
pembentukannya; N, P, Ca,
Mg, Fe, Mn, Cu dan Bo.
Masa generatif:
Pembentukan bunga, unsur
yang membantu; P, K, Bo, dan
Zn.
Pembentukan buah agar buah
menjadi besar, berat,
mengandung lemak, protein
dan rendemennya tinggi
adalah; N, P, K, Ca, Mg, S
(Sulfur=belerang), Fe, Bo dan
Mn.
Tepat waktu pada pemupukan juga mengacu
pada tepatnya waktu pemupukan dan umur
tanaman. Pemupukan sebaiknya dilakukan
pada awal musim hujan. Karena saat ini
perbedaan antara musim hujan dan kemarau
sudah tidak pasti maka pemupukan
sebaiknya dilakukan pada keadaan cuaca
yang udaranya lembab (kemungkinan turun
hujan tinggi). Pemupukan yang dilakukan
pada musim kemarau menyebabkan pupuk
mudah menguap dan tanaman menjadi
kering. Pada beberapa kasus seperti pada
tanaman yang baru dipindahkan dapat
mematikan tanaman.
Tepat Jenis
Tepat jenis mengacu pada pemberian unsur
yang sesuai berdasarkan fase perkembangan
tanaman kopi. Prinsip dasar pemilihan pupuk
yang digunakan mengacu pada uraian sub-
poin Tepat waktu diatas.
Tepat Dosis
Sampai saat ini, penulis sendiri belum
menemukan penelitian yang membahas dosis
pemupukan secara mendalam. Dosis
pemupukan yang kami terapkan saat ini lebih
mengacu pada pengalaman di lapangan. Bisa
dikatakan dosis pemupukan tidak baku. Pada
tempat dan waktu yang berbeda dosis
pemupukan dapat saja berbeda karena
perbedaan kesuburan tanah, umur tanaman,
kemiringan lahan, jenis tanah, dan
sebagainya. Namun sebagai acuan,
pelaksanaan pemupukan yang kami lakukan
mengacu pada dosis pemupukan pada buku
pelatihan Budidaya Kopi Arabika di Sumatera
Utara. Namun dosis pemupukan tersebut
disesuaikan dengan respon tanaman
sehingga jumlah pupuk tidak berlebih atau
kurang.
Tepat Aplikasi
Pengaplikasian yang tepat memungkinkan
jumlah pupuk yang hilang akibat penguapan
dan tercuci oleh hujan sedikit. Pemupukan
pada kopi arabika dilakukan disisi luar
perakaran sejajar tajuk tanaman. Pupuk di
benamkan melingkar sedalam 5-10 cm.
Pemupukan sejajar dengan sisi luar tajuk
bertujuan agar pupuk yang baru
diaplikasakan tidak kontak langsung dengan
akar tanaman. Kontak langsung bisa
menyebabkan sel-sel rambut akar rusak
sehingga akar tanaman menjadi stress.
Budidaya kopi merupakan suatu kegiatan
yang selalu mengalami penyempurnaan oleh
pengalaman dan keberanian mencoba.
Tulisan ini merupakan pengalaman kami
membudidayakan kopi arabika di Gunung
Talang, pengalaman ini masih jauh dari
prosedur budidaya yang tepat, kami berharap
melalui diskusi dan tukar pengalaman di blog
ini kita bisa sama-sama memajukan dan
meningkatkan kualitas kopi nasional. Dalam
tulisan berikutnya kami akan mencoba
memaparkan Manajemen pemupukan pada
kopi arabika yang akan membahas metode
penghitungan pupuk kimia yang dibutuhkan
dalam satu tahun sehingga kita bisa
menyisipkan sebagian pendapatan dari panen
untuk biaya pemupukan nantinya. Sehingga
kita para petani kopi tidak perlu mencari
pinjaman dari pihak lain untuk biaya
pemupukan.